MAKANAN KHAS WONOSOBO
Jenis : Opak , Mie Ongklok , Tempe Kemul , Carica , Keripik jamur , Kacang Dieng , Purwaceng , TehWonosobo memiliki makanan dan minuman khas yang tidak dijumpai di wilayah lain. Makanan ini 'wisata kuliner' khas Wonosobo. Dengan udara yang bersih dan sejuk, makanan dan minuman terasa lebih enak.Opak
Opak dibuat dari singkong rebus yang ditumbuk, diberi garam dan daun kucai, dibentuk tipis-tipis, dijemur lalu digoreng. Namun tidak semua opak diberi daun kucai. Opak adalah kerupuk khas Wonosobo. Pusat produksinya ada di desa Jolontoro kecamatan Sapuran. Di pasaran dijual matang maupun mentah. Jika anda menggoreng sendiri, jangan sampai gosong. Sebab dengan minyak yang cukup panas, opak mentah kering akan matang hanya dalam waktu kira-kira 7 detik. Sekali goreng, kira kira satu genggam. Opak cocok untuk hidangan di rumah, lebih enak sambil minum teh.
Ada yang menjual per kilogram, ini opak yang diurai. Ada juga opak yang dirangkai dengan tali bambu. Harganya pun berbeda-beda. Yang bagus ada yang Rp. 7.000,- per/kg. Satu kilogram opak mentah jika digoreng semua, bisa mengembang menjadi dua atau tiga toples besar.Mungkin anda belum kenal kucai. Kucai adalah tanaman sayur hijau, mirip daun loncang namun kecil seperti rumput. Aromanya khas, apalagi setelah matang. Di Wonosobo sering dijumpai di pasar tradisional maupun di supermarket. Di supermarket kota-kota besar juga banyak yang jual.Opak dapat anda beli di pertokoan yang menyediakan makanan oleh-oleh. Paling banyak di kecamatan Kertek, di pinggir jalan raya utama Semarang-Puwokerto. Namun jika anda sempat, di supermarket atau di pasar tradisional banyak dijual.[Ke atas]
Sebenarnya banyak yang menjual mie ongklok. Namun ada diantaranya yang sudah terkenal. Salah satunya adalah Pak Muhadi di Jl. A Yani, sebelah utara terminal lama. Di Kauman, Longkrang dan seputar Rita Pasaraya juga ada. kemudian, untuk yang dorongan, banyak dijumpai di kampung atau perumahan di siang hari menjelang sore. [Ke atas]
Tempe kemul ini spesifik Wonosobo, tidak ada di daerah lain. Makanan ini sangat populer di Wonosobo sehingga sering djadikan snack pada saat ada rapat, gotong royong, kumpul-kumpul ataupun makanan sehari-hari di rumah. Jarang sekali orang bosan dengan makanan yang satu ini. Maklum, rasanya enak dan gurih.Apalagi dimakan dengan cabe rawit pedas.[Ke atas]
Sesuai dengan namanya, keripik jamur adalah jamur yang dibuat menjadi keripik. Di Wonosobo, sejak dulu budidaya jamur sudah tidak asing lagi. Selain sebagai bahan makanan basah, kini masyarakat Wonosobo sudah lebih inovatif dengan mengolah jamur menjadi keripik. [Ke atas]
Sesuai dengan namanya, kacang ini hanya ada di daerah Dieng dan sekitarnya. Rasanya gurih, cocok untuk dimakan di perjalanan atau untuk oleh-oleh. Ada yang menamai kacang ini dengan nama kacang babi. Nama yang aneh, padahal tidak ada sangkut pautnya dengan babi. [Ke atas]
Purwaceng (Pimpinella Fraucan) adalah tanaman 'ginseng' ala Dieng. Disamping sebagai obat tradisional, tanaman ini dijadikan minuman seperti kopi dan dipercaya dapat menambah vitalitas. [Ke atas]
Sebenarnya di tiap daerah ada teh. Namun teh dari Wonosobo rasanya lain-dari yang lain. Terutama teh hitam produksi Tambi. Teh ini diekport ke manca negara. Namun sebagian di jual di pasaran lokal. Pusat penjualannya adalah di koperasi PT Tambi Jl. Tumenggung Jogonegoro, Supermarket, di kios utara Pasar Induk atau di kios oleh-oleh, seperti di Kertek. Ada kemasan dus dan ada kemasan plastik, ukurannya bermacam-macam pula. [Ke atas]


